"Tuhanmu itu Maha Penyayang atau jika lebih sesuai bagimu - Dia itu Maha
Baik, yang sangat baik kepadamu, yang telah ada merencanakan
kehidupanmu, lengkap dengan naik dan turunya dan dengan naiknya lagi -
jauh seblem penciptaan keseluruhan alam ini.
Sesungguhnya jika kau bandingkan kekhawatiranmu itu dengan kebesaran urusan Tuhan, urusanmu itu amat sangat kecil, yang bahkan diabaikan pun tidak akan diketahui oleh siapa pun. Tapi, bagi Tuhan engkau ini besar dan penting sekali.
Kebaikan hidupmu adalah urusan utama Tuhan,
Sesungguhnya, Tuhan menjadikan urusan setiap jiwa sebagai urusan utama-Nya.
Maka janganlah sekali sekali engkau merasa tak diperhatikan oleh Tuhan.
Engkau berhak untuk meminta perhatian Tuhan, sebaik hak siapa pun di bawah dan di atas langit.
Maka gantikanlah kegalauanmu mengenai masa depan, dengan keikhlasan untuk melakukan yang bisa kau lakukan, dan menyerahkan kepada Tuhan hal-hal yang berada di luar kemampuanmu."
Sesungguhnya jika kau bandingkan kekhawatiranmu itu dengan kebesaran urusan Tuhan, urusanmu itu amat sangat kecil, yang bahkan diabaikan pun tidak akan diketahui oleh siapa pun. Tapi, bagi Tuhan engkau ini besar dan penting sekali.
Kebaikan hidupmu adalah urusan utama Tuhan,
Sesungguhnya, Tuhan menjadikan urusan setiap jiwa sebagai urusan utama-Nya.
Maka janganlah sekali sekali engkau merasa tak diperhatikan oleh Tuhan.
Engkau berhak untuk meminta perhatian Tuhan, sebaik hak siapa pun di bawah dan di atas langit.
Maka gantikanlah kegalauanmu mengenai masa depan, dengan keikhlasan untuk melakukan yang bisa kau lakukan, dan menyerahkan kepada Tuhan hal-hal yang berada di luar kemampuanmu."
Sudah jelas semua. Aku merasakan kurniaMu yang tiada tara. Sebuah keagungan Mu, Maha Segala. Aku mencoba untuk tegar melihat ke depan. Mencoba untuk memupuk diri ini menjadi pribadi yang kuat dan tahan banting. Namun apadaya, atas kuasa-Mu aku tetap kecil, aku bukanlah siapa2, aku terlalu sombong. Menampik ajakan-Mu untuk menjadi baik. Aku terlalu arogan dan kini aku menyesal. Aku sudah tidak tahu berbuat apa? Hanya pasrah dan mencoba menerima kenyataan. Aku tahu ini baik untukku, ini bentuk rasa sayang-Mu kepada-Ku.
Hanya ini sebagai bukti kalau Kau masih memperhatikanku. Aku bersyukur Tuhan, tapi aku mohon. Kuatkan aku, dampingilah aku untuk kembali ke Jalan-Mu. Meraih tangan-Mu mendengar dan mengamati panggilan-Mu.
Sungguh aku sangat kecil untuk-Mu. Tapi aku harap, beri aku kesempatan Tuhan. Kembalikan aku seperti dahulu. Aku tak mau menjadi seperti ini. Hal ini terlalu menakutkan untukku. Aku tau aku telah menyakiti banyak orang, tapi adakah maaf untukku.
Tapi apalah aku, semua ini sudah kehendak-Mu. Tapi yang pasti, berilah aku kesempatan. Kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali ke Jalan-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar